لَيْسَ الزَّهَادَةُ فِي الدُّنْيَا بِتَحْرِيْمِ الْحَلَالِ وَلَا فِي إِضَاعَةِ الْمَالِ وَلَكِنَّ الزَّهَادَةُ فِي الدُّنْيَا أَنْ لَا تَكُوْنَ بِمَا فِي يَدَيْكَ أَوْثَقَ مِنْكَ بِمَا فِي يَدِ اللهِ وَأَنْ تَكُوْنَ فِي ثَوَابِ الْمُصِيْبَةِ إِذَا أُصِبْتَ بِهَا أَرْغَبَ مِنْكَ فِيْهَا لَوْ أَنَّهَا أُبْقِيَتْ لَكَ
"Tidak dikatakan zuhud terhadap dunia dengan mengharamkan sesuatu yang halal dan tidak dikatakan zuhud terhadap dunia dengan menghambur-hamburkan harta, akan tetapi zuhud terhadap dunia adalah apa yang kamu miliki tidak kamu sukai melebihi dari apa yang ada dalam kekuasaan Allah, dan hendaknya pahala sabar terhadap musibah yang menimpamu lebih kamu sukai dari harta benda yang berada di tanganmu." (HR. Ibnu Majah)
إِذَا رَأَيْتُمُ الرَّجُلَ قَدْ أُعْطِيَ زُهْدًا فِي الدُّنْيَا وَقِلَّةَ مَنْطِقٍ فَاقْتَرِبُوْا مِنْهُ فَإِنَّهُ يُلْقِي الْحِكْمَةَ
"Jika kalian melihat ada seseorang yang diberi sikap zuhud terhadap dunia dan sedikit berbicara, maka dekatilah sebab ia telah diberi hikmah." (HR. Ibnu Majah)
أَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَجُلٌ فَقَالَ يَا رَسُوْلَ اللهِ دُلَّنِيْ عَلَى عَمَلٍ إِذَا أَنَا عَمِلْتُهُ أَحَبَّنِيَ اللهُ وَأَحَبَّنِيَ النَّاسُ فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اِزْهَدْ فِي الدُّنْيَا يُحِبَّكَ اللهُ وَازْهَدْ فِيْمَا فِي أَيْدِي النَّاسِ يُحِبُّوْكَ
"Seorang laki-laki datang kepada Nabi saw. seraya berkata, "Wahai Rasulullah, tunjukkanlah kepadaku suatu amalan yang jika aku kerjakan, maka Allah dan seluruh manusia akan mencintaiku." Rasulullah saw. bersabda: "Berlakulah zuhud (tidak rakus) dalam urusan dunia niscaya kamu akan dicintai Allah, dan zuhudlah kamu terhadap apa yang dimiliki orang lain niscaya kamu akan dicintai orang-orang." (HR. Ibnu Majah)
مَنْ كَانَتْ الدُّنْيَا هَمَّهُ فَرَّقَ اللهُ عَلَيْهِ أَمْرَهُ وَجَعَلَ فَقْرَهُ بَيْنَ عَيْنَيْهِ وَلَمْ يَأْتِهِ مِنَ الدُّنْيَا إِلَّا مَا كُتِبَ لَهُ وَمَنْ كَانَتْ الْآخِرَةُ نِيَّتَهُ جَمَعَ اللهُ لَهُ أَمْرَهُ وَجَعَلَ غِنَاهُ فِي قَلْبِهِ وَأَتَتْهُ الدُّنْيَا وَهِيَ رَاغِمَةٌ
"Barangsiapa menjadikan dunia sebagai ambisinya, maka Allah akan mencerai-beraikan urusannya, dan Allah akan menjadikannya miskin. Tidaklah ia akan mendapatkan dunia kecuali apa yang telah ditetapkan baginya. Dan barangsiapa menjadikan akhirat sebagai niatannya, maka Allah akan memudahkan urusannya dan membuatnya kaya hati, serta ia akan diberi dunia sekalipun dunia memaksanya." (HR. Ibnu Majah)
قَالَ : يَقُوْلُ اللهُ سُبْحَانَهُ يَا ابْنَ آدَمَ تَفَرَّغْ لِعِبَادَتِيْ أَمْلَأْ صَدْرَكَ غِنًى وَأَسُدَّ فَقْرَكَ وَإِنْ لَمْ تَفْعَلْ مَلَأْتُ صَدْرَكَ شُغْلًا وَلَمْ أَسُدَّ فَقْرَكَ
Nabi bersabda : "Allah swt. berfirman: ‘Wahai anak Adam, luangkanlah waktumu untuk beribadah kepada-Ku, niscaya Aku akan penuhi dadamu dengan kekayaan (batin). Akan Aku tutupi kemiskinanmu. Dan jika kamu tidak melakukannya, maka Aku akan masuki hatimu dengan kesibukan (dunia) dan tidak akan Aku tutupi kemiskinanmu.’ “ (HR. Ibnu Majah)
al-Faqier Ila Rahmati Rabbih
Saifurroyya
Kaliwungu Kota Santri
ADS HERE !!!