إِنَّ أَغْبَطَ النَّاسِ عِنْدِيْ مُؤْمِنٌ خَفِيْفُ الْحَاذِ ذُوْ حَظٍّ مِنْ صَلَاةٍ غَامِضٌ فِي النَّاسِ لَا يُؤْبَهُ لَهُ كَانَ رِزْقُهُ كَفَافًا وَصَبَرَ عَلَيْهِ عَجِلَتْ مَنِيَّتُهُ وَقَلَّ تُرَاثُهُ وَقَلَّتْ بَوَاكِيْهِ
"Sesungguhnya orang yang paling aku merasa iri kepadanya adalah orang mukmin yang miskin, gemar mendirikan shalat, beribadah kepada Rabb-nya dengan baik, tidak dikenal orang, selalu merasa cukup dengan rezeki (yang telah ditentukan), selalu bersabar, kematiannya dipercepat, warisannya sedikit dan tidak banyak orang yang menangisi saat kematiannya." (HR. Ibnu Majah)
إِنَّ أَغْبَطَ أَوْلِيَائِيْ عِنْدِيْ لَمُؤْمِنٌ خَفِيْفُ الْحَاذِ ذُوْ حَظٍّ مِنَ الصَّلَاةِ أَحْسَنَ عِبَادَةَ رَبِّهِ وَأَطَاعَهُ فِي السِّرِّ وَكَانَ غَامِضًا فِي النَّاسِ لَا يُشَارُ إِلَيْهِ بِالْأَصَابِعِ وَكَانَ رِزْقُهُ كَفَافًا فَصَبَرَ عَلَى ذٰلِكَ ثُمَّ نَقَرَ بِيَدِهِ فَقَالَ عُجِّلَتْ مَنِيَّتُهُ قَلَّتْ بَوَاكِيْهِ قَلَّ تُرَاثُهُ
"Sesungguhnya wali-wali yang terbaik menurutku adalah orang mukmin yang ringan kondisinya (miskin), gemar mendirikan shalat, beribadah kepada Rabb-nya dengan baik, menaati-Nya dikala sepi, tidak dikenali orang, tidak ditunjuk dengan jari (jumlahnya sedikit), rezekinya pas-pasan lalu dia selalu bersabar dengan kondisinya". Setelah itu, beliau mematok-matokkan tangannya seraya bersabda: "Kematiannya dipercepat, sedikit orang yang menangisi kematiannya dan harta warisannya pun sedikit." (HR. Tirmidzi)
Wallahu A’lam
Oleh : Saifurroyya
Sumber : Lidwa Pustaka
ADS HERE !!!