Menuntut ilmu diwajibkan bagi setiap muslim. Sebab dengan ilmu-lah seorang muslim akan meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat. Maka, sudah selayaknya setiap muslim harus berusaha keras untuk mencapai kebahagiaannya dengan ilmu atau pengetahuan.
طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ
" Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap muslim. ” (HR. Ibnu Majah)
مَنْ اَرَادَ الدُّنْيَا فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ وَمَنْ اَرَادَ الْأَخِرَةَ فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ وَمَنْ اَرَادَهُمَا فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ
“ Barangsiapa yang menginginkan (kebahagiaan) di dunia maka dengan ilmu, barangsiapa yang menginginkan (kebahagiaan) di akhirat maka dengan ilmu dan barangsiapa yang menginginkan keduanya maka dengan ilmu. “ (al-Hadits)
Adapun ilmu yang pertama kali dianjurkan oleh Rasulullah saw. untuk dipelajari adalah ilmu agama. Karena ilmu agama akan menuntun setiap muslim dalam menjalani kehidupan di dunia dan akhirat. Sedangkan ilmu duniawi hanya dipergunakan untuk kepentingan di dunia saja. Terkadang ilmu duniawi menjadi sarana kepentingan akhirat, namun kalau tidak didasari dengan ilmu agama akan terasa sia-sia saja. Maka, dalamilah terlebih dahulu ilmu agama jika seorang muslim ingin menggapai kebahagiaan di dunia dan akhirat.
مَنْ يُرِدِ اللهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِي الدِّيْنِ
" Barangsiapa yang Allah kehendaki menjadi orang yang baik, maka Allah akan pahamkan ia dalam masalah (ilmu) agama. ” (HR. Bukhari dan Muslim)
Rasulullah saw. pernah menginstruksikan kepada umatnya agar setiap orang muslim bisa menjadi orang yang berilmu atau yang menuntut ilmu atau yang mendengarkan ilmu dan atau yang mencintai ilmu. Jangan sampai seorang muslim malah menjadi orang yang membenci ilmu, karena ia akan celaka di dunia dan akhirat.
كُنْ عَالِمًا أَوْ مُتَعَلِّمًا أَوْ مُسْتَمِعًا أَوْ مُحِبًّا وَلَا تَكُنْ خَامِسًا فَتَهْلِكَ
“ Jadilah kalian orang yang berilmu atau orang yang menuntut ilmu atau orang yang mendengarkan ilmu atau orang yang mencintai ilmu. Dan janganlah kalian menjadi orang yang kelima (yang membenci ilmu), niscaya kalian akan celaka. ” (HR. Ad-Darimi)
Dari sedikit uraian tentang ilmu di atas, saya mengajak kepada diri sendiri dan yang lain, untuk senantiasa menuntut ilmu sampai akhir hayat. Sebab kewajiban menuntut ilmu bukanlah sebatas bagi yang belum paham ilmu, namun juga bagi orang ‘alim pun harus terus belajar. Rasulullah saw. pernah menguraikan hal ini dalam salah satu sabdanya.
أُطْلُبُوا الْعِلْمَ مِنَ الْمَهْدِ اِلَى اللَّحْدِ
“ Carilah oleh kamu sekalian ilmu dari sejak (masa) ayunan sampai (masuk) ke liang lahat (kubur). “ (al-Hadits)
Dengan ilmu-lah, Allah akan menaikkan derajat hamba-Nya dengan beberapa derajat. Dan dengan ilmu-lah Allah memilihnya menjadi hamba-hamba yang diridhoi-Nya.
يَآ أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا إِذَا قِيْلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوْا فِي الْمَجَالِسِ فَافْسَحُوْا يَفْسَحِ اللهُ لَكُمْ وَإِذَا قِيْلَ انْشُزُوْا فَانْشُزُوْا يَرْفَعِ اللهُ الَّذِيْنَ آمَنُوْا مِنْكُمْ وَالَّذِيْنَ أُوتُوْا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ وَاللهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ
“ Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu: ‘Berlapang-lapanglah dalam majelis’, maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: ‘Berdirilah kamu, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.’ Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. ” (QS. Al-Mujadilah : 11)
Rasulullah saw. juga pernah menjelaskan keutamaan ilmu dan orang yang berilmu dengan beberapa sabdanya.
مَنْ سَلَكَ طَرِيْقًا يَطْلُبُ فِيْهِ عِلْمًا سَلَكَ اللهُ بِهِ طَرِيْقًا مِنْ طُرُقِ الْجَنَّةِ وَإِنَّ الْمَلَائِكَةَ لَتَضَعُ أَجْنِحَتَهَا رِضًا لِطَالِبِ الْعِلْمِ وَإِنَّ الْعَالِمَ لَيَسْتَغْفِرُ لَهُ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَمَنْ فِي الْأَرْضِ وَالْحِيْتَانُ فِي جَوْفِ الْمَاءِ وَإِنَّ فَضْلَ الْعَالِمِ عَلَى الْعَابِدِ كَفَضْلِ الْقَمَرِ لَيْلَةَ الْبَدْرِ عَلَى سَائِرِ الْكَوَاكِبِ وَإِنَّ الْعُلَمَاءَ وَرَثَةُ الْأَنْبِيَاءِ وَإِنَّ الْأَنْبِيَاءَ لَمْ يُوَرِّثُوْا دِينَارًا وَلَا دِرْهَمًا وَرَّثُوا الْعِلْمَ فَمَنْ أَخَذَهُ أَخَذَ بِحَظٍّ وَافِرٍ
" Barangsiapa meniti jalan untuk menuntut ilmu, maka Allah akan mempermudahnya jalan menuju ke surga. Sungguh, para Malaikat merendahkan sayapnya sebagai keridhaan kepada penuntut ilmu. Orang yang berilmu akan dimintakan ampunan oleh penduduk langit dan bumi hingga ikan yang ada di dasar laut. Keutamaan seorang alim dibanding ahli ibadah seperti keutamaan rembulan pada malam purnama atas seluruh bintang. Para ulama adalah pewaris para nabi, dan para nabi tidak mewariskan dinar dan dirham, mereka hanyalah mewariskan ilmu. Barangsiapa mengambilnya maka ia telah mengambil bagian yang banyak." (HR. Bukhari dan Muslim)
فَضْلُ الْعَالِمِ عَلَى الْعَابِدِ كَفَضْلِيْ عَلَى أَدْنَاكُمْ
" Keutamaan seorang alim dari seorang ahli ibadah seperti keutamaanku dari orang yang paling rendah di antara kalian, " (HR. Tirmidzi)
إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ وَأَهْلَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرَضِيْنَ حَتَّى النَّمْلَةَ فِي جُحْرِهَا وَحَتَّى الْحُوْتَ لَيُصَلُّوْنَ عَلَى مُعَلِّمِ النَّاسِ الْخَيْرَ
" Sesungguhnya Allah, Malaikat-Nya serta penduduk langit dan bumi bahkan semut yang ada di dalam sarangnya sampai ikan paus, mereka akan mendo’akan untuk orang yang mengajarkan kebaikan kepada manusia. " (HR. Tirmidzi)
Harapan kita, mudah-mudahan kita termasuk orang muslim yang selalu mau belajar dan selalu mencintai ilmu agama. Agar tuntunan dan ajaran para Nabi tetap lestari dan semakin maju seiring majunya ilmu pengetahuan. Ilmu agama adalah warisan terbaik yang diberikan oleh para Nabi, maka sudah selayaknya kita harus terus menjaganya sampai habisnya umur kita.
Wallahu A’lam
al-Faqier ila Rahmati Rabbih
Saifurroyya
07-11-14, Kaliwungu Kota Santri